Berita  

Pemkot Tangerang Tutup 21 TPS Liar di Tangerang Demi Kebersihan Kota

Dalam upaya menjaga kebersihan dan tata kota yang lebih baik, Pemkot Tangerang melakukan langkah tegas dengan menutup 21 tps liar di Tangerang hanya dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Penutupan ini bukan sekadar tindakan simbolis, melainkan strategi berkelanjutan untuk mengatasi masalah sampah yang kerap muncul di lokasi-lokasi tak resmi. Keberadaan TPS liar selama ini menjadi sumber permasalahan lingkungan, mulai dari bau tak sedap, tumpukan sampah yang mengganggu pemandangan, hingga potensi penyebaran penyakit.

Pemerintah Kota melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melakukan pengawasan ketat terhadap lokasi-lokasi yang kerap dijadikan tempat pembuangan sampah liar oleh masyarakat. Mereka juga melakukan sosialisasi agar warga membuang sampah pada tempat resmi yang telah disediakan. Tidak hanya itu, tindakan ini juga bertujuan mempertahankan prestasi Adipura yang selama ini menjadi kebanggaan Kota Tangerang.

Latar Belakang Penutupan TPS Liar

Fenomena tempat pembuangan sampah liar Tangerang bukanlah hal baru. Dengan meningkatnya jumlah penduduk dan aktivitas ekonomi, volume sampah yang dihasilkan pun semakin besar. Sayangnya, tidak semua warga membuang sampah di TPS resmi. Sebagian memilih jalan pintas dengan membuang sampah di pinggir jalan, lahan kosong, atau bahkan dekat fasilitas umum.

Pemkot Tangerang menyadari bahwa pembiaran masalah ini akan merusak citra kota dan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan. Karena itu, Walikota Tangerang menginstruksikan DLH untuk melakukan pendataan, penertiban, dan penutupan TPS liar secara bertahap. Pendekatan ini diiringi dengan penyediaan fasilitas TPS resmi yang lebih memadai di berbagai titik.

Strategi Penutupan dan Penertiban

Penutupan TPS liar Tangerang tidak dilakukan secara mendadak tanpa koordinasi. Sebelum eksekusi, petugas melakukan survei lapangan, mendata lokasi yang kerap digunakan sebagai tempat pembuangan liar, dan berkomunikasi dengan warga setempat. Setelahnya, pemasangan plang larangan dan penghalang fisik dilakukan agar lokasi tidak lagi digunakan untuk membuang sampah.

Baca juga:  Festival Peh Cun Tangerang 2025 Meriahkan Libur Sekolah dengan Tradisi Perahu Naga dan Ritual Budaya yang Penuh Makna

Selain itu, petugas DLH melakukan patroli rutin, khususnya di wilayah yang rawan muncul TPS liar baru. Pengawasan ketat ini penting karena tanpa kontrol berkelanjutan, kemungkinan lokasi tersebut kembali dipakai warga untuk membuang sampah tetap tinggi.

Peran Pemkot Tangerang dan DLH

Walikota Tangerang menegaskan bahwa program ini menjadi salah satu prioritas dalam agenda kerja tahun ini. Dengan dukungan DLH, mereka menargetkan zero TPS liar di wilayah perkotaan. Dalam tiga bulan, 21 titik telah berhasil ditutup, sebagian besar berada di jalan protokol dan area padat penduduk.

Langkah ini tidak hanya melibatkan petugas pemerintah, tetapi juga mengajak peran aktif masyarakat. Pemkot mengadakan pertemuan warga, edukasi lingkungan, dan pembagian brosur mengenai bahaya pembuangan sampah sembarangan. Semua dilakukan agar kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan semakin tumbuh.

Tantangan di Lapangan

Meskipun program ini berjalan cukup efektif, bukan berarti tanpa kendala. Salah satu tantangan terbesar adalah perilaku sebagian warga yang masih membuang sampah sembarangan. Ada pula kendala teknis seperti keterbatasan jumlah petugas pengawas dan jarak antara TPS resmi dengan permukiman tertentu.

Di beberapa lokasi, warga beralasan bahwa jarak ke tempat pembuangan sampah di Tangsel atau TPS resmi di wilayah mereka terlalu jauh, sehingga memilih membuang di lokasi terdekat walau tidak resmi. Inilah sebabnya Pemkot juga berencana menambah titik TPS resmi dan mengoptimalkan sistem pengangkutan sampah.

Dampak Penutupan Terhadap Kebersihan Kota

Sejak penutupan dilakukan, Pemkot mencatat adanya penurunan jumlah tumpukan sampah di pinggir jalan dan lahan kosong. Kawasan yang sebelumnya kumuh kini mulai bersih, bahkan beberapa di antaranya diubah menjadi taman kecil atau ruang terbuka hijau.

Upaya ini sejalan dengan target mempertahankan penghargaan Adipura, yang mengharuskan kota menjaga kebersihan, estetika lingkungan, dan pengelolaan sampah yang baik. Keberhasilan menutup TPS liar menunjukkan komitmen pemerintah dalam mewujudkan kota layak huni.

Baca juga:  Liburan Asri dan Edukatif di Kampung Ekowisata Keranggan Tangerang Selatan

Keterlibatan Warga dalam Menjaga Kebersihan

Program pemkot Tangerang tutup TPS liar tidak akan berhasil jika hanya dilakukan pemerintah. Warga harus menjadi garda terdepan dalam memastikan lingkungan tetap bersih. Beberapa komunitas warga kini aktif mengadakan kerja bakti mingguan, lomba kebersihan antar-RT, dan kegiatan edukasi anak-anak tentang pengelolaan sampah.

Selain itu, Pemkot juga mendorong warga untuk memilah sampah sejak dari rumah, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan memanfaatkan bank sampah untuk sampah yang masih bernilai ekonomi.

Harapan ke Depan

Pemkot Tangerang menargetkan seluruh wilayah bebas dari TPS liar dalam waktu dekat. Dengan penambahan fasilitas TPS resmi, peningkatan armada pengangkut sampah, dan edukasi berkelanjutan, diharapkan masalah ini tidak terulang.

Selain itu, pemerintah juga berencana mengembangkan aplikasi pelaporan sampah, sehingga warga bisa langsung melaporkan keberadaan TPS liar baru atau tumpukan sampah yang belum terangkut.

FAQ

1. Apa yang dimaksud TPS liar di Tangerang?
TPS liar adalah lokasi pembuangan sampah yang tidak resmi dan tidak dikelola pemerintah.

2. Berapa jumlah TPS liar yang sudah ditutup Pemkot Tangerang?
Sebanyak 21 titik TPS liar berhasil ditutup dalam tiga bulan terakhir.

3. Mengapa TPS liar menjadi masalah serius?
Karena menimbulkan bau, merusak estetika kota, dan berpotensi menyebabkan penyakit.

4. Bagaimana peran warga dalam program ini?
Warga diharapkan membuang sampah di TPS resmi dan ikut menjaga kebersihan lingkungan.

5. Apa langkah selanjutnya dari Pemkot?
Menambah TPS resmi, meningkatkan armada pengangkut, dan meluncurkan aplikasi pelaporan sampah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *